Cek HP mu Sekarang!! Ini 6 Aplikasi Populer Penyebar Malware Joker di Android (2020)

Topik:

• HP kena virus malware
• Cara mengetahui ada malware di Android
• Cara mengetahui HP kena virus
• Virus perusak hp
• Ciri aplikasi berbahaya

 

Bukan Kapten - Peneliti keamanan siber dari Pradeo menemukan enam aplikasi di Google Play store yang telah terinfeksi malware Joker. Parahnya, total unduhan enam aplikasi itu sudah mencapai lebih dari 2 juta kali.

Adapun keenam aplikasi yang dimaksud ialah: Convenient Scanner 2, Safety AppLock, Push Message-Texting & SMS, Emoji Wallpaper, Separate Doc Scanner dan Fingertip GameBox.

“Aplikasi yang terinfeksi malware kini sudah dihapus dari Google Play, tetapi masih terpasang di smartphone milik penggunanya,” kata Pradeo seperti dilansir dari Business Insider India.

Joker sendiri merupakan bot jahat yang dikategorikan sebagai Fleeceware. Aktivitas utamanya merupakan menyimulasikan klik dan gangguan SMS di perangkat pengguna untuk belangganan ke konten atau layanan yang tidak diinginkan. Semua itu mereka lakukan tanpa sepengetahuan atau persetujuan penggunanya.

Dengan menggunakan kode seminimal mungkin, Joker menghasilkan jejak yang minim sehingga agak sulit dideteksi. Tahun lalu, malware Joker juga kedapatan menginfeksi ribuan aplikasi. Untuk itu, para pengguna yang masih memasang aplikasi di atas disarankan untuk menghapusnya.

“Pengguna disarankan untuk segera menghapus keenam aplikasi di atas dari perangkat, untuk menghindari aktivitas penipuan,” saran Pradeo.

Pihak Google sendiri telah menghapus lebih dari 1.700 aplikasi yang telah disusupi malware Joker dari Play Store sejak 2017 lalu. Bahkan pada Juli 2020, para peneliti dari perusahaan keamanan siber Check Point menemukan adanya varian baru dari malware Joker yang bernama Joker Dropper dan spyware Premium Dialer di Google Play. *****

Terkait:

• Virus di HP
• Apakah HP Android bisa kena virus
• Virus Trojan di hp
• Apa itu aplikasi insong
• Cara menyusupkan malware
• Dampak virus Trojan di Android
• Mengatasi HP kena virus