6 Kelalaian Peminjan KTA (Kredit Tanpa Agunan) yang Harus di Jadikan Pelajaran

Kesalahan Peminjam KTA yang Mesti Dijadikan Pelajaran

Bukan Kapten - Kredit Tanpa Agunan (KTA), dari namanya saja Anda sudah tahu seperti apa bentuk pinjaman yang satu ini.

Ya, pinjaman ini ditujukan kepada seluruh nasabah yang merasa membutuhkan kucuran dana dalam waktu dekat tanpa harus menyerahkan asetnya sebagai jaminan.

Cukup menggiurkan memang, tapi banyak orang yang justru lalai dalam proses pengajuan pinjaman KTA.

Akibatnya, pinjaman yang tadinya hampir disetujui malah ditolak karena ada satu atau dua aspek yang tidak sesuai dengan kriteria KTA yang ditetapkan oleh bank yang bersangkutan.

Memangnya, apa saja kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam pengajuan KTA? Berikut beberapa poinnya yang bisa Anda jadikan pelajaran untuk pinjaman KTA di kemudian hari.

1. Tidak memperhitungkan besarnya pinjaman dengan kondisi keuangan


Kesalahan paling umum yang dilakukan oleh para peminjam adalah lupa memperhitungkan antara plafon pinjaman dan kondisi keuangan kala itu.

Inilah yang akhirnya menyebabkan gagal bayar, bahkan beberapa peminjam harus rela melihat rekening utangnya bertambah besar seiring dengan berjalannya waktu.

Sebelum mengajukan pinjaman, baiknya koreksi kondisi keuangan Anda saat ini. Cari tahu total penghasilan bersih, pengeluaran rutin, dan sisa gaji setelah dikurangi dengan semua pengeluaran.

Apabila sisanya dirasa masih cukup untuk membayar cicilan KTA, maka tidak ada salahnya mengajukan pinjaman yang baru.

Jika tidak, maka lunasilah dulu cicilan sebelumnya, baru ajukan KTA sehingga kondisi keuangan lebih lega.

Anda Bingung Cari Produk Kredit Tanpa Agunan Terbaik? Cermati punya solusinya!

2. Dokumen yang kurang lengkap


Meski KTA tidak membutuhkan apa pun untuk dijadikan jaminan, bukan berarti peminjam bisa meminjam sesuka hati.

Tetap ada syarat yang harus dilengkapi, yaitu dokumen berupa data pribadi, slip gaji, dan riwayat rekening koran dalam periode waktu tertentu sebagai gambaran kasar atas kondisi keuangan Anda.

Dokumen ini harus dilengkapi dan diserahkan kepada bank yang bersangkutan tepat saat pinjaman diajukan.

Kemudian, bank akan melakukan pengecekan ulang sebelum mengambil keputusan pinjaman diterima atau ditolak.

Dokumen yang lengkap tidak hanya memperbesar peluang untuk mendapatkan pinjaman, tapi juga menghemat waktu, tenaga, dan uang.

Sebab, Anda tidak perlu bolak-balik ke bank untuk mengurus dokumen demi approval KTA.

3. Tidak membandingkan produk dari bank yang menyediakan KTA


Hampir semua bank menawarkan fasilitas KTA kepada nasabah dan non nasabah.

Tapi, kebanyakan peminjam lupa membandingkan produk KTA ini, sehingga produk yang didapat tidak menguntungkan.

Dalam arti bunganya tinggi, plafon pinjaman sedikit, dan tenor pinjaman yang lebih singkat daripada bank lain.

Jika ingin meminjam, luangkanlah waktu untuk membandingkan produk KTA dari beberapa bank sekaligus.

Pilih satu yang paling menguntungkan, sehingga Anda tidak merasa dirugikan saat mengajukan maupun melunasi pinjaman.

Kunjungilah website resmi dari bank-bank yang menurut Anda reliable dan bonafit, lalu bandingkan produknya. Atau bisa juga dengan meminta brosur dari bank karena lebih jelas dan up to date.

4. Meminjam untuk prospek jangka pendek


Kebanyakan peminjam hanya memikirkan bagaimana cara agar pinjaman cepat cair, namun pemanfaatannya hanya untuk jangka pendek saja.

Bahkan ada pula kejadian dimana pinjaman digunakan untuk hal-hal yang kurang penting, seperti membeli gadget demi menunjang gaya hidup.

Akibatnya, pemanfaatan menjadi kurang maksimal dan tidak sedikit yang akhirnya mengajukan KTA baru karena dana sebelumnya sudah habis untuk hal-hal yang kurang penting tadi.

Akan lebih baik kalau Anda sudah menentukan prospek pinjaman, ke mana pinjaman ini akan digunakan.

Jika tujuannya untuk mengembangkan bisnis, maka sah-sah saja karena keuntungan dari bisnis nanti bisa dipakai untuk membayar cicilan KTA.

Tapi, bila untuk memenuhi gaya hidup, sebaiknya jangan karena ini terlalu berisiko bagi kesehatan finansial Anda.

5. Meminjam secara impulsif


Siapa saja boleh mengajukan KTA kepada bank. Yang menjadi permasalahannya adalah banyak orang tak hitung-hitungan sebelum meminjam.

Sehingga nominal pinjamannya terkesan impulsif alias berlebihan. Ketika tanggal pembayaran tiba, malah jadi tidak bisa membayar.

Sah-sah saja untuk bersikap impulsif terkait pinjaman ini, tapi pastikan Anda sudah tahu penggunaan dananya secara jelas.

Dan dana yang dipinjam ini benar-benar digunakan untuk hal penting saja.

Setelah meminjam, Anda punya kewajiban untuk membayar pinjaman tersebut setiap bulan sampai lunas nanti.

Jadi, perhitungkan nominal pinjaman dengan benar agar dana yang didapat berguna secara maksimal.

6. Memalsukan data demi disetujuinya pinjaman


Dan kesalahan terakhir yang tak kalah sering dilakukan adalah memalsukan data saat mengisi formulir pengajuan KTA.

Banyak yang rela melakukan ini demi mendapatkan pinjaman. Padahal, bank akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait data-data yang diisikan dalam formulir dan realitasnya di lapangan.

Apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan sedikit saja, KTA otomatis ditolak karena bank menganggap Anda berusaha menipu untuk mendapat pinjaman. Meskipun pada kenyataannya kesalahan ini tidak disengaja.

Untuk itu, periksalah kebenaran data yang diisi pada formulir pengajuan KTA. Jujurlah karena kalau tidak, bank bisa saja membawa kasus ini ke jalur hukum yang menyebabkan masalahnya bertambah besar.

Perhatikan Letak Kesalahannya dan Belajarlah!


Itu dia beberapa kesalahan yang sering dilakukan saat mengajukan KTA. Belajarlah kalau misalnya Anda pernah melakukan salah satu dari kesalahan di atas.

Sebisa mungkin jangan lakukan lagi untuk hari-hari mendatang agar KTA yang Anda ajukan diterima oleh bank.

Demikian artikel kali ini tentang 6 Kelalaian Peminjan KTA (Kredit Tanpa Agunan) yang Harus di Jadikan Pelajaran, semoga bermanfaat dan terimakasih. *****